MENGENALI
DAN MENGEMBANGKAN
POTENSI
ANAK PENYANDANG AUTISME
Pengertian Potensi
•
Potensi adalah
kemampuan atau kekuatan atau daya, dimana potensi dapat merupakan bawaan
(bakat) dan hasil dari stimulus atau latihan dalam perkembangan anak.
•
Potensi anak akan
tumbuh seiring perkembangan anak.
•
Penggalian
potensi anak bukan sesuatu yang instan.
FIVE KEYS dalam mengembangkan
potensi anak
1. Setiap anak memiliki bakat; anak dengan kebutuhan khusus
juga mempunyai kemampuan spesial.
2. Bakat harus dikembangkan melalui latihan dan rangsangan
secara terus menerus.
3. Stimulasi sejak usia dini melalui kegiatan yang
menyenangkan (bermain).
4. Tugas orang tua-lah mengenali & mengembangkan bakat
anak (Membutuhkan ketekunan, kesabaran,
ketelatenan, kreativitas).
5. Kembangkan bakat sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
Potensi Anak Autisme
|
|
Potensi Anak Autisme
|
Cara
Mengembangkan Potensi
|
•
Sama seperti anak normal hanya saja
perkembangannya mengalami hambatan.
•
Sering tidak dapat berkembang karena masalah perilaku.
•
Diperlukan metode khusus yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan anak
•
Penanganannya harus kontinyu dan
terprogram.
|
•
Menangani masalah
sensorik, seperti hipersensitif, hiposensitif atau kombinasi keduanya
•
Fokus pada kelebihan
anak
•
Mengenali kecerdasan
majemuk
•
Mengenali gaya
belajar anak
•
Empati
|
Tabel
1 : Potensi Anak Autisme
Perilaku
Bermasalah Anak Autisme
|
|
Masalah
Perilaku
|
Penanganan
Perilaku Bermasalah
|
1. Perilaku
berlebihan : misalkan tantrum,
berlari-larian, melompat-lompat, dll.
2.
Perilaku defisit:
kurang perhatian, motivasi rendah, kurang mampu bersosialisasi, dll.
|
1. Kenali
karakteristik anak
2. Analisa
penyebab perilaku
3. Ajarkan
tingkah laku pengganti
4. Konsisten
dan intensif
|
Tabel
2 : Perilaku Bermasalah Anak Autisme
Gardner : KECERDASAN
MAJEMUK
- S patial – visual intelligence
- L inguistic intelligence
- I nterpersonal intelligence
- M usical intelligence
- N aturalist intelligence
- B odily-kinesthetic intelligence
- I ntrapersonal intelligence
- L ogical-mathematical intelligence
1.
Kecerdasan
ruang
Ciri :
- Bermain puzzle, balok, maze, membangun bentuk
- Mengamati gambar / poster / film
- Berimajinasi membentuk bangunan lewat permainan
- Kreatif berimajinasi dengan mainan (internal imagery)
Stimulasi :
- Menggambar, melukis, memberi buku ilustrasi
- Membuat prakarya
- Mengunjungi berbagai tempat (museum, obyek wisata)
- Menggunakan gambar, film, peta, slide, dll untuk merangsang rasa ingin tahu anak dan mengembangkan kemampuan bermain imajinasi dengan mainan
- Mengatur dan merancang (misal : rak sepatu, rak mainan, rak buku, kamar tidur)sesuai kemampuan motorik dan usia anak
2.
Kecerdasan
musikal (musical)
Ciri :
- Mudah mengenali dan mengingat nada
- menyukai kegiatan yang melibatkan pola ritmis sebagai alat bantu belajar (misal, ‘melagukan’ pelajaran yang sedang dipelajari)
- mudah mengenali dan mempertahankan beat lagu yang sedang didengar atau dimainkan
- peka terhadap ritme, ketukan, irama dan melodi lagu/musik
Stimulasi
:
- memperdengarkan musik
- menyanyikan atau memutar lagu (kaset / CD / radio)
- latihan mengenal ritme melalui gerak tubuh dan alat musik sederhana buatan sendiri
- belajar bersenandung melalui kegiatan bermain dan secara bertahap dengan lagu-lagu sederhana
- melakukan gerak berirama (menari-bebas mengikuti irama lagu)
- mendengarkan musik bersama dan mengajak anak untuk mengenali alat-alat musik yang digunakan, menggambar dengan musik, membuat alat musik sederhana.
3.
Kecerdasan
naturalis/lingkungan (naturalist)
Ciri :
- Menikmati benda-benda dan cerita yang terkait dengan fenomena alam (misal, terjadinya awan dan hujan)
- Gemar mengumpulkan batu-batuan, kupu-kupu, kulit kerang,
- Menyukai binatang dan gemar mengamati perilaku binatang
- Menyukai kegiatan berkebun, menanam sesuatu serta mengamati pertumbuhan tanaman
- Senang dengan kegiatan yang berhubungan dengan alam (berkemah, memandangi awan, mengamati barisan semut, meneliti bunga-bunga, dll).
Stimulasi :
- Memiliki binatang peliharaan (misal, ikan dalam akuarium)
- Menanam biji-bijian atau tumbuhan dalam tabung / pot
- Menggambar binatang/tumbuhan/bagian dari alam hasil pengamatan anak
- Membuat hiasan dari kerang atau bebatuan
- Mengajak anak dalam kegiatan di alam
- Mengunjungi kebun binatang/taman safari, sea world, museum serangga, planetarium, perkebunan dan peternakan
- Memberikan pengetahuan untuk mengantisipasi bahaya alam, seperti : jenis binatang buas, serangga berbisa, tanaman dan jamur beracun, petir, banjir, dll
4.
Kecerdasan
gerak tubuh
Ciri :
- keterampilan motorik halus dan kasar yang baik
- senang bergerak (berjalan, berlari, melompat, menari, dll)
- suka menyentuh sesuatu (eksplorasi melalui sentuhan/perabaan dan otot-otot)
- suka memperbaiki atau membongkar sesuatu
- sering menggunakan atau menggerakkan anggota tubuhnya ketika berbicara
Stimulasi
:
- Menari
- bermain peran
- bermain gesture (gerak tubuh dan tangan)
- drama, pantomim
- latihan fisik (misal, berjalan di atas papan, senam mencium lutut, bermain lompat tali, dll
- berbagai olah raga sesuai usia dan perkembangan motorik anak
- Bermain sepeda, sepatu roda, dll
5.
Kecerdasan
logika-matematika
Ciri :
a. pandai
dalam matematika, catur, dan memprogram
komputer.
b. Berpikir
menggunakan pola-pola dan hubungan antara pola-pola dengan angka.
c. Pada
masa kanak-kanak mereka tertarik pada musik dan bisa memainkan alat musik hanya
dari mendengar saja.
Stimulasi :
- mengelompokkan benda
- bermain puzzle, balok, lego
- memperkenalkan bentuk geometri dan pola
- mengukur sesuatu
- membandingkan berat benda
- bermain kartu, kalkulator, komputer
- interaksi dengan konsep matematika dalam praktek (misal, menghitung belanjaan – sesuai usia)
Mengenali
Gaya Belajar Anak
|
|
Gaya belajar
visual
|
Gaya
belajar kinestetik
|
•
Dapat mengingat
gambar dan informasi visual secara mendetil.
•
Dapat memiliki
rekaman video dalam memori.
•
Alat bantu visual
yang jelas dan menarik mutlak digunakan dalam belajar berbagai informasi,
membuat jadwal, memberikan instruksi dan berkomunikasi.
|
•
Masalah sensorik pada
anak SA menyebabkan kesulitan dalam
konsentrasi dan kontrol diri.
•
Proses belajar akan
lebih berhasil bila dilakukan dengan mengerjakan langsung dan pada konteks
sesungguhnya.
•
Menurut penelitian,
gerakan yang tepat diperlukan untuk mengembangkan cabang-cabang syaraf otak
dan memperbaiki fungsi sensorik.
|
Tabel
3 : Gaya Belajar Anak Autisme
Empati Pada Anak Autisme
|
||
Pengertian
|
Manfaat
|
Cara
mengembangkan
|
•
Kemampuan untuk memahami kondisi anak dan bagaimana anak
menghayati dirinya dan dunia luar.
•
Untuk dapat menetapkan penanganan yang efektif perlu
berempati terhadap anak.
•
Mengembangkan empati tidak selalu mudah karena adanya
perbedaan dalam mempersepsi dunia luar pada anak-anak dengan masalah tingkah
laku.
|
•
Menciptakan hubungan
yang intim secara emosional yang
selanjutnya memberikan rasa aman dan dimengerti pada anak.
•
Meningkatkan
keinginan membuka diri pada anak, baik secara verbal maupun non verbal.
•
Mengetahui alasan
dibalik tingkah laku anak sehingga dapat diberikan respon dan penanganan yang
tepat.
|
•
Observasi
•
Wawancara dengan
orang-orang yang dekat dengan anak
•
Terlibat dalam
kegiatan yang diminati anak
•
“Mendengarkan” ungkapan diri anak (kata-kata, hasil karya, surat)
•
Meniru tingkah laku
anak
|
Tabel
4 : Empati Pada Anak Autisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar