Rabu, 10 Oktober 2012

IPK bagi aktivitis dakwah (?)






Seberapa Pentingkah IPK itu?

IPK atau indeks prestasi kumulatif adalah nilai akhir evaluasi mahasiswa selama jenjang perguruan tinggi. Secara de jure, IPK adalah tolak ukur kecerdasan akademis mahasiswa di bidang tertentu. Tidak dapat dipungkiri bahwa IPK yang tinggi bukanlah “dewa” segala-segalanya yang akan mengukur kesuksesan individu di masa depan. Namun, sebagai seorang aktivitis, IPK merupakan sebuah urgensi yang penting untuk perjalanan dakwah. Mengapa ?

Pertama, IPK merupakan bagian dari pemenuhan profil ADK (Aktivis Dakwah Kampus)

            Seorang mahasiswa aktivis harus memenuhi beberapa poin penting dalam konteks profil kader dakwah, diantaranya adalah kokoh dalam iman, mempelajari bahasa arab dan inggris, aktif di berbagai organisasi,  mandiri secara finansial dan menguasai spesialiasi ilmu dibidangnya. Tentu saja, untuk menguasai spesialisasi ilmu kita dituntut untuk belajar  cerdas dengan sertifikasi mampu meraih IPK tinggi.

Kedua, aktivitis dakwah harus menjadi qudwah  dalam berbagai aspek, termasuk aspek akademis

            Seorang mahasiswa aktivis tidak hanya menjadi teladan dalam hal ubudiyah dan akhlakul karimah, tetapi juga keharusan menjadi teladan di bidang akademis, karena sasaran dakwah adalah civitas akademik.

Ketiga, IPK adalah alat syi’ar untuk dakwah fardhiyah dan rekrutmen

            IPK yang tinggi bagi seorang mahasiswa aktivis dakwah adalah sebuah eksistensi untuk menunjukkan bahwa dengan berdakwah tetap bisa berprestasi. IPK yang tinggi mampu dijadikan sebagai alat syiar untuk dakwah fardhiyah melalui pendekatan akademis atau proses rekrutmen. Objek dakwah adalah para civitas akademika yang mempunyai intelektual tinggi dan rata-rata sangat interest pada prestasi akademik. Maka dari itu, IPK tinggi mampu “menjual” dakwah kita kepada orang yang interest pada study dan achievement oriented.

Keempat, IPK merupakan bagian dari syarat ekspansi dakwah kampus

            Strategi dakwah tidak hanya dilakukan di bawah organisasi yang berlandaskan Al-Qur’an dan Assunnah saja, tetapi harus melakukan ekspansi ke berbagai organisasi lain. Masing – masing organisasi tentunya mempunyai grade tersendiri untuk merekrut anggotanya, apalagi menjadi orang no 1 di dalamnya, salah satunya adalah syarat IPK. IPK yang tinggi tentu mempunyai keuntungan lebih untuk terjun di dalamnya.

Kelima, IPK bagus merupakan kunci untuk membuka gerbang dakwah profesi

            Dakwah tidak hanya terhenti di kampus saja, tetapi dakwah harus berlanjut bahkan lebih gencar di dunia profesi. Ada tiga sector pasca kampus yang merupakan lawan dakwah untuk menyebarkan fikrah islam dan membentuk bi’ah islami yaitu public sector, private sector dan social sector. Realitanya dua dari tiga sector tersebut (public dan private sector) membutuhkan syarat IPK tinggi sebagai administrasi awal bergabung di sana. Tentu saja kita tidak akan kesulitan bergabung dan berdakwah di sana jika kita mempunyai IPK tinggi.

                Jadi, IPK yang tinggi adalah sebuah urgensi yang harus dicapai mahasiswa sbg aktivis dakwah !




***
Nemu tulisan yang belum sempat dipublish di social media...
Menulis ini karena "dipaksa" untuk buku panduan (guide) mahasiswa berprestasi yang dikoordinir oleh LDK...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar