Rabu, 10 Oktober 2012

Kenapa saya tidak menonton Tukang Bubur Naik Haji ?



Tukang bubur naik haji begitu ramai dibicarakan bagi penggemar sinetron Indonesia. Sinetron yang dikemas secara islami ini ternyata mampu menyedot jutaan pasang mata untuk mempelototi tayangan yang berdurasi hampir dua jam setiap harinya. Namun, apakah ada yang salah dengan sinetron tersebut sehingga saya membuat tulisan sedemikian hingga?

Hmmm (tarik napas, blub blub blubub)…

Ini hanyalah opini saya, silahkan bagi yang tidak setujupun tidak apa-apa. Hidup adalah pilihan termasuk pilihan untuk menonton tv atau tidak, bukan?. Hihihi….

Awalnya saya (kadang-kadang)  menonton sinetron ini karena motivasi saya ngeliatin si abang Arsyil Rahman yang jadi aktor di dalamnya, tapi lama kelamaan, saya harus menghentikan tontonan tersebut sebagai pengantar tidur di gelapnya malam, karena oh karena kok ya ada hal yang tidak sesuai dengan ajaran islam yang sebenarnya.

Kita ambil contoh ya : Robby sama Rumana pacaran. Untuk sebuah tontonan islam, kok ya melulu bahas tentang cinta melalui ajang pacaran, kayaknya sih dikemas dengan embel-embel yang baik ya, misalnya tidak pegangan tangan, tapi tetep weh saling ngasih harapan. Padahal dalam tokoh ini Rumana yang diperankan oleh Citra Kirana adalah mahasiswa mesir yang paham tentang agama, jadi ustadzah pula. Ya gak gimana-gimana, takutnya jadi ajang pembenaran aja bahwa pacaran itu dibolehkan menurut agama. Walaupun sebenarnya boleh aja, asal sudah ke KUA. Hihi

            Hmmm…

            Setelah melihat realita scene yang demikian, saya bergegas berusaha menghentikan tontonan. Biarlah dikatakan skeptic terhadap pacaran, asal tidak meracuni pikiran dengan membenarkan apa yang dilihat oleh mata telanjang....

            Bagi penggemar tukang bubur naik haji yang masih menikmati tontonan, hati-hatilah dalam membenarkan apa yang dilihat melalui peran, apalagi peran pacaran yang seperti dilegalkan.

Thats my opinion yaaa, its different with you... Never mind :))

2 komentar:

  1. waaaaaaah saya malah cuma sekali nntnnya...abis itu gak pernah nonton lagi. dan udah antipati pake banget sama sinetron - sinetron Indonesia, apalagi kalau ada judulnya "sinetron Islami"....iiiiih gak banget deh. katanya aja sinetron Islami, ceritanya tntng cinta - cintaan mulu....paraaaaah deh, udah ngikut semua sama JIL.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mba, bebek bebek jiler menyusup ke layar kaca :))

      Hapus