Kamis, 11 Oktober 2012

Sedikit Flashback dari Kuala Tambangan

Kuala Tambangan adalah salah satu desa di kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Desa pinggiran yang berada di sepanjang pesisir pantai ini adalah objek tujuan bakti sosial kami. Bakti sosial yang diikuti oleh delegasi dari berbagai mahasiswa kedokteran umum dari penjuru Indonesia. Kami kebagian sebagai panitianya, hmmmm lagi mikir nih ya? Kenapa saya yang mahasiswa psikologi jadi panitia baksos mahasiswa kedokteran? Okeh guys, jurusan saya masih ikut nebeng di fakultas kedokteran. Karena fk ini tidak memandang jurusan dalam open recruitment kepanitiaan, jd semua mahasiswa fk berhak jd panitia, termasuk saya. Hehehe.

Saya bersama kurang lebih 150an teman2, kaka2 tingkat, dan delegasi berangkat dari Banjarbaru menggunakan 1 bus, kurang lebih 10an mobil, dan sisanya motor. Kala itu saya ikut dengan mobilnya bela bersama isti, iren, maya, dan dewi yang dianter oleh ibu bapaknya. Katanya, perjalanan ke sana memakan waktu kurang lebih 3 jam, padahal jarak ke sana hanya 120an km. Jalanan yang kecil, rusak dan berlubang sampai membuat penumpang yang berada di bus harus sesekali turun agar bus mampu melewati jalan dan tidak oleng. Hihi, untungnya kami naik mobil jadi gk perlu turun naik.  Akhirnya setelah 4 jam perjalanan kami sampai juga di desa kuala tambangan, desa yg sebagian besar penduduknya adalah nelayan.

Sesampai di sana kami di drop out dari mobil pas di depan puskesmas pembantu (pustu) yang sudah rame dengan warga, baik anak kecil hingga dewasa. Alhamdulillah bgt deh responnya untuk kali pertama. Karena cukup capek di perjalanan, saya dan kawan2 masih mlongo aja duduk duduk menunggu petunjuk dari panitia grade atas, ya karena kami bingung mau ngapain. Hihi. Akhirnya kami harus berpisah tempat tinggal di sana. Saya dan bela menginap bersama panitia2 seksi kesekretariatan yang lainnya. Dewi dan maya juga bersama panitia konsumsi. Iren dan isti begabung bersama panitia dokumentasi. Jadi ceritanya, masing2 seksi tinggalnya satu atap gitu. Tujuannya selain agar saling mengenal antarpanitia juga mempermudah koordinasi kerja. Oh iya, penginapan yang kami tumpangi itu adalah rumah warga loh, jadi di rumah itu penuh bgt deh ceritanya. Jangan harap bakal ketemu kasur empuk atau bantal guling ya, apalagi tidur di kamar, karena kami2 tidur lesehan beralaskan tas di ruang tamu mereka. Hmm, itu alhamdulillah loh, sebagian temen2 yang laki malah tidur di mesjid,hihi.

Malam harinya...

Pembukaan dimulai deh. Jeng jeng jeng jeng. Dibuka oleh bupati yang diwakili oleh camat takisung, eh tenyata doi bokapnya temen saya di psikologi, hehe. Dunia ini sempit euy. Pembukaan itu dihadiri warga, delegasi, dan tentunya kami kami yang bakal buat rusuh acara, eh gk deng, :-). Pembukaan ya gitu2 aja, tapi yang ditnggapi oleh delegasinya itu adalah snacknya. Hihi, taukah kalian apa snacknya? Hmmm, bagi saya sih biasa aja ya, gk perlu ditanggapi gitu, snacknya itu kotakan, di dalemnya ada 1 kue dan permen serta aqua, ditambah ada sebungkus emping belinjo. Nah gk ada yang aneh kan? Namun, para delegasi itu membicarakan tentang emping belinjo itu loh ya, katanya bisik-bisik gini "wah, gimana ya kadar asam uratnya mereka, kan sepanjang perjalanan pohon belijo semua". Dan berdasarkan pembicaraan itu, saya berkata kalau saya ini butek banget ya dulu tentang asam urat belinjo, hahaha. *bangga*

Setelah selesai pembukaan ya kenalan2 dikit gitu sama delegasi, agak SKSD juga sih ya, mereka kan dari berbagai universitas di penjuru Indonesia, ada dari UI, UNAND, UNPAD, UMI, USU, de el el deh (halah, bilang aja lu lupa mia, hihi). Hari sudah beranjak malem, aktivitas berikutnya ke base camp masing2. Owh no, kirain nginjak rumah bakalan bobo, eh gk taunya dapet mandat dari kak maria untuk begadang gitu deh. Sebenarnya sih bukan mandat, tapi masa iya kita tega ninggalin kak maria dgn seabrek tugas kesekre. 80% temen2 anggota sekre dah terlelap di peraduan, rasanya itu gimana ya, pengen bobo bobo juga, tapi gitu. Alhamdulillah dengan semangat bahwa tugas adalah kewajiban maka mata yang sayu pun mampu melek lagi, sampai tak tahu tidur dengan alas apa tiba-tiba bangun aja pas sudah subuh :-)

Keesokan harinya

Kami mesti jalan kurang lebih 4 km tiap hari, gimana engga, jarak dr base camp ke tempat makan itu sekitar 500an meter, nah 500x2x3 brpa? , trs jrk dr base camp ke posko baksos juga demikian, ya 500x2. Belum lagi ujuk sana sininya, ke pantainya atau main2nya :-)

Hushus, sudah curcolnya...

(to be continued)







****
Cerita ini terjadi ketika Juli 2009 :)

Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar