Jumat, 23 November 2012

Ideologi : Sumber Perubahan Sosial (Analisis Kasus Emansipasi Perempuan dalam Film Perempuan Berkalung Sorban)


IDEOLOGI : SUMBER PERUBAHAN SOSIAL


1.      KASUS EMANSIPASI PEREMPUAN DALAM FILM PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN
Ini adalah sebuah kisah pengorbanan seorang perempuan, Seorang anak kyai Salafiah sekaligus seorang ibu dan isteri. Anissa, seorang perempuan dengan pendirian kuat, cantik dan cerdas. Anissa hidup dalam lingkungan keluarga kyai di pesantren Salafiah putri Al Huda, Jawa Timur yang konservatif.
Sejak kecil Annisa sering protes mengapa yang boleh jadi pemimpin itu hanya laki-laki tetapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Beranjak dewasa di lingkungan pesantren Annisa diam-siam berani menyeliapkan buku-buku modern untuk santri di Pesantren. Secara diam-diam pula, Anissa mendaftarkan kuliah ke Jogja dan diterima tapi Kyai Hanan tidak mengijinkan, dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Anissa merengek dan protes dengan alasan ayahnya, tapi tidak ada daya. Annisa dinikahkan dengan seorang yang tidak dicintainya, tapi Annisa tetap memperjuangkan agar kedudukan wanita itu sama dengan laki-laki.

2.      PEMBAHASAN IDEOLOGI SEBAGAI SUMBER PERUBAHAN SOSIAL
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan.. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi atau gagasan yang ditampilkan di film “Perempuan Berkalung Sorban” adalah sebuah ideologi atau gagasan dari Annisa yaitu sebagai berikut :
a.       Kedudukan / peran perempuan agar sama dengan laki – laki contohnya perempuan bisa memimpin,dapat pendidikan yang tinggi seperti laki-laki.
b.      Menghilangkan streotipe bahwa perempuan yang hidup di lingkungan pesantrenpun harus memiliki wawasan luas tentang dunia misalnya menyelipkan buku – buku modern untuk dibaca santri.

Gillin dan Gillin menyatakan bahwa perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan, dinamika dan komposisi penduduk, ideologi, ataupun karena adanya penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat.
Samuel Koenig menjelaskan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern atau sebab-sebab ekstern. Selo Soemardjan menjelaskan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi  sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain.
Sumber dari perubahan sosial yang mempengaruhi terjadi perubahan sosial adalah teknologi, ideologi, ekonomi dan politik, inovasi kebudayaan, kompetisi dan konflik, event dan penduduk, serta lingkungan fisik.
Di samping adanya faktor-faktor yang mendorong perubahan sosial, maka sebaliknya ada pula faktor-faktor yang menghambat. Ada beberapa indikator yang merupakan faktor penghambat proses perubahan sosial, yaitu sebagai berikut :
1.      Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2.      Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
3.      Sikap masyarakat yang sangat tradisional
4.      Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat
5.      Perasaan takut akan terjadinya kegoyaha pada integrasi kebudayaan
6.      Prasangka terhadap suatu difusi / hal-hal asing / hal- hal baru
7.      Ideologis
8.      Adat dan kebiasaan
Berdasarkan hal di atas, ideologi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi / sumber dari perubahan sosial tetapi juga dapat menjadi penghambat dari terjadinya perubahan sosial.
Berdasarkan kasus yang terjadi di Film “Perempuan Berkalung Sorban” ini ideologi berperan sebagai penghambat dari perubahan sosial tetapi Annisa memperjuangkan gagasannya sehingga juga menjadi sumber perubahan sosial.
a.       Ideologi sebagai penghambat perubahan sosial
Film “Perempuan Berkalung Sorban” ini menceritakan tentang sebuah pondok pesantren yang konservatif, di mana segala sesuatu yang berasal dari luar akidah yang diyakini seperti hal-hal yang modern tidak diterima dan tidak diterapkan untuk santrinya. Pada film ini pun dijelaskan bahwa kedudukan perempuan ini sebenarnya adalah di bawah laki-laki sehingga kedudukan dan peran dari laki-laki dan perempuan itu berbeda.
Ideologi yang seperti itulah membuat santri – santri di Pesantren tersebut menjadi penghambat perubahan sosial, karena yang seperti kita ketahui bahwa era Kartini sudah terjadi perubahan sosial yang mana perempuan menempati kedudukan yang setara dengan laki-laki. Namun, iedologi di Pesantren itulah yang menjadi penghambat gerak perubahan santri-santrinya.
b.      Ideologi sebagai sumber perubahan sosial
Ideologi atau gagasan yang dikemukaan oleh Annisa dalam cuplikan Film “Perempuan Berkalung Sorban” itu adalah sebuah terobosan baru untuk kalangan perempuan yang hidup di Pesantren sehingga dapat membawa perubahan yang besar pada santri – santri selanjutnya.
Adapun idelogi atau gagasannya adalah sebagai berikut :
a.       Kedudukan / peran perempuan agar sama dengan laki – laki contohnya perempuan bisa memimpin,dapat pendidikan yang tinggi seperti laki-laki.
b.      Menghilangkan streotipe bahwa perempuan yang hidup di lingkungan pesantrenpun harus memiliki wawasan luas tentang dunia misalnya menyelipkan buku – buku modern untuk dibaca santri.

Ideologi atau gagasannya tersebut memang tidak langsung membawa perubahan sosial dengan cepat tetapi banyak sekali rintangan dan hambatan yang menyertai sehingga perubahan sosial yang terjadipun adalah perubahan sosial dalam bentuk lambat.

Kesimpulan :
Ideologi atau gagasan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi atau sumber dari perubahan sosial, tetapi ideologi juga dapat menjadi faktor penghambat terjadinya perubahan sosial. Hal itu tergantung dari bentuk ideologi atau gagasannya, streotipe masyarakat, ataupun usaha yang dilakukan oleh masyarakat.


****
Nulis ini bukan berarti saya setuju dengan emansipasi perempuan, hanya sebagai tulisan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perubahan Sosial ketika semester VI (10 April 2011)

1 komentar:

  1. Such an ideology makes obstacles to social change, because, as we all know, this era was a social change in which women occupy equal positions with men.

    BalasHapus