Kamis, 01 November 2012

Ringkasan Penelitian : Kondisi Psikologis dan Strategi Coping Wanita yang Mengalami Amenorea Primer







Ringkasan Penelitian
Kondisi Psikologis dan Strategi Coping Wanita yang Mengalami Amenorea Primer
oleh : Asmiani Fawziah


Amenorea adalah suatu keadaan di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi sebagaimana mestinya. Seperti yang kita ketahui, menstruasi merupakan proses peluruhan dinding rahim yang terjadi secara siklik akibat pengaruh hormonal, mulai dari hormon estrogen, progesteron, LH (Luteinizing Hormon), sampai FSH (Follicle Stimulating Hormon). Amenorea dapat dibagi dalam dua bentuk, yaitu: 1. Amenorea fisiologi, terdapat pada masa sebelum pubertas, masa kehamilan, masa laktasi dan sesudah menopause. 2. Amenorea patologik, lazimnya diadakan pembagian antara amenorea primer dan amenorea sekunder. Pada penelitian ini mengkhususkan membahas mengenai amenorea primer. Amenorea primer merupakan suatu keadaan dimana tidak terjadi menstruasi pada wanita yang berusia 16 tahun ke atas dengan karaktersitik seksual sekunder normal, atau umur 14 tahun ke atas tanpa adanya perkembangan karakteristik seksual sekunder. Usia gadis remaja pada waktu pertama kalinya mendapat haid (menarche) bervariasi lebar, yaitu antara 10-16 tahun, tetapi rata-ratanya 12,5 tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi, dan kesehatan umum. Pada wanita yang mengalami amenorea primer ini tentunya berhubungan dengan kondisi psikologisnya, seperti kecemasan, konsep diri, dan kepercayaan diri.

Dari observasi dan wawancara , peneliti menemukan : Pertama, wanita yang terlambat menstruasi mengalami kecemasan yang tinggi, ketakutan kehamilan, atau mengidap penyakit  yang menjadi penunda menstruasinya. Kedua, respon dari laki-laki terhadap wanita yang mengalami amenorea primer dapat ‘meruntuhkan’ psikologis penderita. Hal ini menjadikan peneliti semakin bersemangat dan tertantang untuk mengetahui dan memberikan solusi tentang kondisi psikologis dan strategi coping wanita yang mengalami amenorea primer.

Konsep diri wanita yang mengalami amenorea primer digambarkan melalui body image dan harga diri.  Dukungan sosial yang diperoleh wanita yang mengalami amenorea primer terbagi menjadi beberapa jenis. Menurut Sarafino (1998), peneliti menyimpulkan bahwa jenis-jenis dukungan sosial meliputi : Dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan  dukungan informasi.

Wanita yang mengalami amenorea primer merujuk pada 2 teknik strategi coping, baik itu pada coping problem directed maupun coping emotional directed. Wanita yang mengalami amenorea primer akan berusaha untuk melakukan sesuatu yang konstruktif guna mengubah situasi stres. Terdapat 3 jenis pada teknik coping ini  yaitu:  konfrontational, seeking social support, dan planful problem solving. Dalam mencari pertimbangan biasanya individu akan melakukan pengaturan emosi (coping emotional directed).Wanita yang mengalami amenorea primer akan berusaha untuk menata reaksi emosi terhadap kejadian stresor (Stanton, Kirk, Cameron, dan Danoff-Burg, 2000). Teknik coping ini memiliki 5 jenis yaitu self-control, distancing, reappraisal, accept responsibility, dan escape/avoidance.


Langkah - langkah strategis untuk coping kondisi psikologis wanita yang mengalami amenorea primer adalah suatu perubahan mindset para penderita. Mindset positif berpengaruh agar penderita tetap semangat dan positive thinking pada kejadian yang menimpanya. Berikut adalah langkah-langkahnya : Pengelolaan emosi, mengubah pola pikir, mengembangkan konsep diri, percaya, dan terapi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar